telusur.co.id - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta fraksi PSI, August Hamonangan menilai, pembelian satu unit mobil robot pemadam kebakaran berjenis Dok-Ing MVF-13, seharga Rp 37,4 Miliar oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, belum efisien.
"Belum efisien," sebut August kepada telusur.co.id, kamis (13/2/20).
August menilai, ada kealpaan dari Pemprov DKI sebelum membeli robot mobil Damkar dari kroasia, itu.
Menurutnya, sebelum deal membeli, seharusnya, Pemprov DKI melibatkan kemampuan tekhnologi dari dalam negeri.
"Kegiatan pengadaan pada Damkar hendaknya melihat faktor-faktor, seperti, harus diadakan lelang secara transparan. Sepertinya Damkar belum melibatkan kemampuan teknologi Dalam Negeri baik dari Kampus-kampus maupun industri pemerintah, swasta yang bergerak di bidang teknologi robotik," ujar August
Belum lagi, kata dia, penggunaan robot pemadam kebakaran saat ini belum diperlukan, apabila dibandingkan dengan oprasional Damkar lainnya, seperti pos dan mobil-mobil pemadam.
"Pembelian robot belum menjadi prioritas penting di tengah-tengah warga DKI masih kesulitan mendapatkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), (dan) belum tersedia secara maksimal pos maupun bus Damkar," ulas August lebih lanjut.
Seperti diketahui, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta telah membeli robotik untuk pemadam kebakaran, jenis Dok-ing MVF-U3 untuk evakuasi menjangkau area terowongan MRT dan LRT serta lokasi-lokasi yang berbahaya.
Menurut situs web lpse.jakarta.go.id, harga satu unit alat tersebut Rp 37,4 miliar. Robot mobil itu dibeli dari Kroasia. [Asp]
Laporan : Eka Mutia