Usai Diakuisisi Elon Musk, Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Mastodon - Telusur

Usai Diakuisisi Elon Musk, Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Mastodon


telusur.co.id - Beberapa pengguna Twitter yang merasa tidak nyaman lagi setelah aplikasi tersebut mengalami pembaruan di bawah Elon Musk, memilih aplikasi lain sebagai alternatif. Salah satu pilihan mereka ialah media sosial sekala kecil, Mastodon.

Mastodon sebetulnya telah ada sejak 2016. Namun namanya baru mencuat belakangan usai Elon Musk akuisisi Twitter.

Beberapa orang memilih rehat dari Twitter dan beralih ke Mastodon untuk menuangkan pikiran mereka. Orang-orang itu merasa resah lantaran Twitter di bawah Elon Musk memecat banyak karyawan, memunculkan kontroversi lewat perubahan produk, dan perubahan pada moderasi konten.

Ditambah, Elon Musk menerapkan pembaruan, memantau postingan yang kurang nyaman dan biaya delapan dolar untuk akun centang biru.

Diketahui, Mastodon adalah platform yang mirip dengan Twitter, juga berorientasi pada teks, berita dan percakapan antar pengguna. Namun platform ini menawarkan garis waktu pembaruan singkat yang diurutkan secara kronologis daripada algoritme, emosi khusus, dan batasan 500 karakter.

Jika pengguna Twitter menyebut postingan mereka dengan 'tweet' atau 'cuit' maka pengguna Mastodon menyebutnya 'toots'.  Setiap toots bisa dibalas, disukai, dan diposting ulang. Para pengguna juga bisa saling mengikuti.

Sistemnya memungkinkan pengguna bergabung dengan banyak server berbeda yang dijalankan oleh berbagai kelompok dan individu, daripada satu platform pusat yang dikendalikan oleh satu perusahaan seperti Twitter, Instagram, atau Facebook.

Mastodon adalah bagian dari Fediverse — jaringan aplikasi dengan berbagai konten termasuk video, foto, musik, buku, tulisan, acara, dll namun tetap berbagi protokol yang sama.

Artinya, bergabung dengan Mastodon dapat membuka pintu ke dunia internet yang sama sekali baru. Keunggulan lainnya, Mastodon juga bebas iklan dan tidak memungut biaya apa pun dari penggunanya.

Beberapa orang mengaku agak bingung saat mendaftar ke aplikasi tersebut, yang memang berbeda.

Hal pertama yang harus dilakukan saat mendaftar adalah memilih server.

Server yang dipilih nanti akan menjadi bagian dari nama pengguna. Misalnya, nama pengguna adalah zsk dan memilih server Inggris, maka nama pengguna akan menjadi: @zsk@mastodonapp.uk.

Jika pengguna berada di server yang sama, pengguna dapat mencari seseorang hanya menggunakan nama orang tersebut, tetapi jika mereka berada di server yang berbeda, pengguna perlu alamat lengkapnya.

Pengguna juga bisa melakukan pencarian lewat hastag, termasuk boleh mempromosikan produknya.

Jejaring sosial kian marak. Pendiri asli Twitter, Jack Dorsey, saat ini juga sedang mengerjakan jaringan baru bernama BlueSky.[Fhr]


Tinggalkan Komentar