telusur.co.id -Di tengah maraknya isu privasi tamu yang dipertanyakan keamanannya karena dianggap tidak lagi seprivat dahulu, banyak pihak di industri hospitality, khususnya perhotelan, kini mengambil langkah konkret untuk menenangkan kekhawatiran publik.
“Tentu tamu membutuhkan privasi, karena sudah satu paket,” ujar Theo, Public Relation Crown Prince Hotel Surabaya, saat memberikan pernyataan terkait beragam konflik dan kejadian kurang nyaman yang belakangan melanda industri perhotelan di Surabaya.
Theo menjelaskan bahwa “paket” yang dimaksud adalah jaminan kenyamanan sekaligus perlindungan privasi tamu selama menginap di Crown Prince Hotel Surabaya. Hal ini sudah menjadi bagian dari standard operation procedure (SOP) yang berlaku di hotel tersebut.
“Karena bukan hanya dari tempat tidur yang nyaman, makanan, dan pelayanan yang baik, namun ada faktor lain tentang menjaga dan menghargai privasi tamu yang menjadi concern kami,” pungkas Theo.
Crown Prince Hotel memahami bahwa rasa aman tidak selalu hadir lewat kata-kata besar, melainkan melalui gestur kecil yang bermakna. Salah satunya tampak dari sikap para staf housekeeping yang selalu santun dan sopan, menunggu izin sebelum masuk kamar, serta menjaga sikap tertutup demi menghormati ruang pribadi tamu.
Kenyamanan juga ditunjang dengan sistem check-in yang lebih efisien dan tertutup, guna menjaga kerahasiaan data serta memberikan rasa aman bagi para tamu.
“Tamu datang ke sini (Crown Prince Hotel) untuk istirahat, bukan untuk merasa diawasi,” ujar Yudi Setiawan, General Manager Crown Prince Hotel Surabaya.
Kampanye #TrustedHospitality menjadi bentuk nyata dari janji Crown Prince Hotel untuk memberikan ketenangan dalam setiap detik masa menginap tamu.
Sebagai langkah nyata, hotel ini memperkenalkan beberapa kebijakan baru serta mengembangkan kebijakan yang telah ada dalam kampanye tersebut, di antaranya:
- Zero Unauthorized Entry Policy – setiap staf wajib menghormati ruang dan privasi tamu sepenuhnya.
- Confidential Check-in System – menjaga kerahasiaan data tamu tanpa pengungkapan secara verbal di area publik.
- Respectful Communication Etiquette – pelatihan rutin bagi staf agar setiap interaksi dengan tamu dilakukan dengan empati dan kesopanan.
- Digital Privacy Assurance – penguatan sistem keamanan data internal untuk melindungi informasi pribadi tamu dari risiko kebocoran.
Dalam visual kampanye #TrustedHospitality, Crown Prince Hotel menampilkan pelayanan terbaik bukan dari yang paling terlihat, melainkan dari yang paling menghormati. Melalui pendekatan ini, hotel ingin menghadirkan pengalaman menginap yang benar-benar membuat tamu merasa seperti berada di rumah kedua.
Bagi Crown Prince Hotel, kampanye ini bukan sekadar kebijakan baru, melainkan menjadi landasan dalam setiap keputusan operasional.
“Kami tidak ingin setiap tamu cuma merasa kalau mereka disambut ramah aja, tapi mereka harus terlindungi dengan kepercayaan,” pungkas Yudi Setiawan saat diwawancara pada Senin (27/10).



