Gunung Semeru Meletus Empat Kali dalam Sehari, Warga Diminta Waspada - Telusur

Gunung Semeru Meletus Empat Kali dalam Sehari, Warga Diminta Waspada

Foto: internet

telusur.co.id - Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik intensif. Pada Rabu (10 Juli), Semeru tercatat erupsi empat kali, dengan kolom letusan yang menjulang hingga 1 kilometer di atas puncak.

Erupsi pertama terjadi pukul 00.31 WIB. Kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak (atau sekitar 4.076 mdpl) terpantau berwarna putih hingga kelabu, mengarah ke barat daya dengan intensitas sedang.

Erupsi kedua menyusul pukul 06.26 WIB, dengan kolom letusan mencapai 800 meter (4.476 mdpl). Menurut Ghufron Alwi, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, kolom abu kali ini terlihat lebih tebal dan mengarah ke barat. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.

Lalu, sekitar pukul 08.14 WIB, Semeru kembali memuntahkan abu setinggi 1.000 meter ke udara. Kolom berwarna putih-kelabu ini bergerak ke arah barat dan barat daya, dengan amplitudo seismik yang tetap di angka 22 mm dan durasi 214 detik.

Erupsi keempat terjadi pada pukul 10.23 WIB, meskipun visual letusan tidak terlihat karena faktor cuaca, aktivitas vulkanik tetap terekam di alat pemantau.

Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting: Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, khususnya sepanjang aliran Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak, Di luar radius tersebut, warga juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai, karena potensi awan panas dan aliran lahar bisa menjangkau hingga 13 km dari kawah., Dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah, karena berisiko terkena lontaran batu pijar.

PVMBG juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan juga berpotensi menjadi jalur aliran lahar.[]

 

Sumber: antara


Tinggalkan Komentar