telusur.co.id - Data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2021 menunjukkan, sebanyak 64,5 persen dari total UMKM dikelola oleh kaum perempuan. Riset dari Sasakawa Peace Foundation & Dalberg juga mencatat, persentase wirausaha perempuan di Indonesia juga cukup tinggi, yaitu 21 persen. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan, jumlah kewirausahaan perempuan dalam ekosistem ekonomi Indonesia terus meningkat.
"Ini potensi kekuatan ekonomi perempuan yang harus kita dorong bersama, karena ternyata sektor usaha mikro ini banyak digeluti oleh kaum perempuan," kata Menkop Teten Masduki, dalam launching Uprintis Indonesia (UMKM Perempuan Perintis Indonesia) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/12/21).
Menurut Teten, terciptanya wirausaha perempuan yang lebih besar, sejalan dengan target pemerintah yang ingin melahirkan entrepreneur baru.
Sebab itu, upaya peningkatan jumlah entrepreneur terus dilakukan. Mengingat saat ini jumlah kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,4 persen. Minimal untuk menjadi negara maju, tingkat kewirausahaan harus mencapai 4 persen.
"Kita sedang mempersiapkan kewirausahaan berdasarkan inkubasi, yang bisa melahirkan entrepreneur khususnya perempuan. Pemberdayaan ekonomi dunia itu sekarang pusatnya perempuan," ucapnya.
Namun demikian, Teten mengaku belum sepenuhnya UMKM perempuan memiliki akses ke ekosistem pembiayaan dan digital. Padahal, dengan terhubung di ekosistem pembiayaan dan digital, akan menunjang keberlangsungan usaha dan peningkatan bisnis UMKM. Terlebih di masa pandemi ini.
Teten memastikan, Kemenkop akan terus berupaya hadir bagi UMKM dan Koperasi melalui kebijakan dan program strategisnya. Kebijakan untuk membangun ekosistem kewirausahaan tengah diselesaikan.
Sementara untuk akses dan pemasaran produk UMKM, ada kebijakan optimalisasi belanja pemerintah dalam pengadaan barang/jasa KUMKM serta alokasi 30 persen area publik untuk promosi Produk UMKM.
“Di era disrupsi saat ini, pelaku UMKM dituntut untuk memiliki business mindset dan jiwa kompetitif yang kuat dengan daya inovasi, serta kreativitas beradaptasi dan bertransformasi agar mampu bertahan dan berkelanjutan,” tukasnya.[Fhr]