Bakesbangpol Bersama Komisi A DPRD Propinsi Jatim Gelar Sosialisasi Peningkatan Peran Generasi Muda Sebagai Pelopor Perdamaian Dalam Upaya Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme - Telusur

Bakesbangpol Bersama Komisi A DPRD Propinsi Jatim Gelar Sosialisasi Peningkatan Peran Generasi Muda Sebagai Pelopor Perdamaian Dalam Upaya Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme

100 Pelajar SMK Penerbangan Yayasan Pepabri ikuti Outbond. Foto: Ist

telusur.co.id -Radikalisme dan Intoleransi dinilai merupakan sebagai ancama nyata bagi Republik Indonesia. Peran pelajar dinilai sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi. Pelajar merupakan kaum intelektual dan contoh bagi Masyarakat, sehingga dianggap peran dari pelajar merupakan akar dan cikal bakal dari perdamaian. Selain itu, pelajar juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya pelajar juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama.

Untuk mendukung generasi muda khususnya pelajar sebagai Upaya pencegahan intoleransi dan radikalisme, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Timur bersama DPRD Komisi A Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan bertema Outbond yang di hadiri oleh 100 pelajar dari SMK Penerbangan dibawah naungan Yayasan Pepabri yang dilaksanakan di Obis Camp Jl. Raya Trawas KM.11, Jatijejer, Trawas, Jatinom, Jatijejer, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokertopada pada 9 - 10 Desember 2023. Acara ini digelar dengan menunjuk Proklamasi EO sebagai penyelenggara acara berjalan dengan lancar dengan pemaparan materi yang dikemas secara menyenangkan.

Melalui acara tersebut, tujuan untuk menangkal radikalisme dan intoleransi dapat tersampaikan, setidaknya pelajar bisa lebih tahu apa itu radikalisme dan intoleransi. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya. Dengan menambah wawasan dan pengetahuan tentang paham radikalisme dan intoleransi tersebut pelajar dapat menangkal paham tersebut bila sewaktu-waktu muncul selain itu agar generasi muda penerus bangsa Indonesia tidak mudah disusupi pemahaman yang menyimpang.(rls) 


Tinggalkan Komentar